Kondisi Utang Indonesia

Oleh Febri Ardianto ( yang baru saja diangkat menjadi salah satu contributor GNFI), Pelajar Surabaya yang mendalami jurusan penerbangan.


Baru-baru ini kita dikejutkan oleh berita mengenai besarnya hutang Indonesia. Jumlahnya tak tanggung-tanggung. Hingga mencapai Rp.1.667 trilyun (sekitar $ 163 milyar). Banyak orang menyalahkan pemerintah kita. Hm..sekarang coba kita berpikir secara lebih luas….Untuk mengerti lebih dalam, kita harus tahu mengenai GDP (gross Domestic Product). GDP secara garis besar, menurut Wikipedia, adalah salah satu cara untuk mengetahui keadaan ekonomi suatu Negara.GDP adalah Nilai yang didapatkan dari semua perdagangan produk dan jasa yang dilakukan Negara tersebut dalam satu tahun. Nah,..dengan kata lain, GDP adalah penghasilan suatu Negara.

Sebagai Negara berkembang, Indonesia tentu saja memiliki hutang. Lagian juga, Negara mana sih yang tidak punya hutang? Pasti beberapa dari kita berpikir Amerika Serikat dan Jepang, sebagai Negara yang ekonominya terbesar pertama dan kedua di dunia, tidak memiliki hutang. Hm…coba kita pikir lagi..

Jika anda mencari informasi di Wikipedia, anda akan menemukan fakta bahkan Amerika Serikat sendiri memiliki hutang pada tahun 2007. Bahkan Amerika Serikat menduduki rangking ke22 di dunia dalam hal peringkat Negara yang memiliki perbandingan hutang berbanding GDP tertinggi di dunia. AS memiliki hutang 65 % dari GDP nasional mereka. Pada tanggal 7 Mei 2009, total hutang Amerika Serikat adalah US$11 trilyun. Ini sama saja 80% dari GDP mereka. Nah, jadi istilahnya, kamu punya penghasilan 1juta dolar, tapi kamu hutang 800.000. Cukup mencengangkan bukan?? Bahkan, Pemerintah AS menperkirakan pada tahun 2010 hutang AS akan meningkat menjadi 97% dari GDP.

Nah, Sekarang mari kita lihat Jepang. Menurut data OECD (Organitation for Economic Cooperation and Development).Jepang memiliki ratio hutang berbanding GDP adalah 180%.Bahkan pada tahun 2008, akibat krisis ekonomi, Jepang memiliki ratio hutang berbanding GDP adalah 259% dari GDP. Wow!Jadi analoginya, penghasilan kita 1 juta rupiah perbulan, tapi kita punya hutang 2.590.000!!

Saya sendiri cukup kaget dengan fakta ini. Tidak ada yang tahu tentang ini sebelumnya.



Nah, Sekarang bagaimana dengan Indonesia? Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia sudah membayar semua hutang Indonesia pada IMF tahun 2006, Walaupun sebenarnya Indonesia boleh saja melunasinya sampai tahun 2010. Nah, karena kita membayarnya 4 tahun lebih awal, Kita bisa menyimpan dana US$500,000(yang seharusnya untuk bunga hutang) untuk keperluan lain. Asal anda tahu, sejak zaman reformasi, ratio hutang Indonesia dengan GDP mengalami penurunan scara drastic. Selama tahun 2000, Hutang Indonesia 80% dari GDP, tahun 2004, 54,6%. Untuk Tahun 2005, 46,8%. Tahun 2006, 37,5%. Dan akhirnya para tahun 2008, hutang Indonesia 34,7% dari GDP. Jadi bisa dikatakan, kamu punya penghasilan, 1 juta perbulan, tapi hutang kamu Cuma 347.000.Hm..cukup menarik bukan??

Nah, menurut anda, Negara mana sih yang memiliki peluang paling besar untuk membayar semua hutangnya?

Nah, Menteri Ekonomo Indonesia memperkirakan hutang Indonesia sekitar 32% dari GDP. Dan juga berkata, Indonesia memiliki US$51,06 billiun dari perdagangan valas. Jadi andai kata jika pemerintah Indonesia bangkrut, Negara ini masih bisa membayar semua produk yang kita impor dan hutang luar negeri kita sampai 4,7 bulan kedepannya..

0 komentar:

Posting Komentar