Alat DNA baru seharga US$ 2,5 juta atau Rp 2,5 miliar sumbangan Australia memperkuat kerja Polri. Keberadaan alat ini membuat kepolisian memiliki lab termodern se Asia-Pasifik.
"Kita memang menjadi yang terlengkap, bahkan beberapa pakar mengatakan kita yang terlengkap untuk Asia-Pasifik, kita yang termodern. Kita juga sudah dilengkapi akreditasi internasional," kata Kapus Dokkes Mabes Polri Brigjen Pol Edi Saparwoko di Lab DNA Polri di Cipinang Baru, Jakarta Timur, Rabu (3/6/2009).
Di lab ini ada 97 alat, terdiri dari 3 alat utama, yang pertama 3130 dan 3130 XL yang berfungsi mendeteksi umum. Alat kedua real time, fungsi menimbang DNA dan mampu menimbang sampai satu per satu miliar gram. Serta PCR, polimerece change reaction untuk menggandakan DNA.
Lab DNA ini pun pernah membantu mengungkapkan kasus pembunuhan Ryan yang sempat mencuat dengan kasus salah tangkap. "Itu terungkap setelah kita periksa DNA, yang paling bersuara lantang tidak sama persis dengan penyidik kan kami," jelasnya.
Lebih lanjut menurutnya, untuk negara maju saja pada umumnya membutuhkan waktu 14 hari kerja untuk mengetahui hasil DNA, tetapi dengan alat baru ini bisa lebih singkat. Selain itu keberadaan alat ini mampu mengungkap banyak kasus seperti kasus Ryan di atas.
"Ini sudah ada 2 tahun lalu, ini cuma penyerahan saja. Ini karena perjalanan panjang tim DVI (disaster victim invetigation) kita dengan DVI Australia, dan sudah bekerja sama sejak bom Bali 1," jelasnya.
Di lab ini ada 15 tenaga ahli dan untuk pengungkapan tes DNA bagi kasus kriminal sama sekali tidak dipungut biaya. "Mungkin kalau untuk kasus lain, itu tidak dilakukan tes DNA itu di sini," tambahnya.
Sumber di sini
0 komentar:
Posting Komentar