Ya…kehidupan politik kita sudah diwarnai oleh kecurangan dan kebobrokan mental wakil rakyat kita di DPR. Tapi mari kita kesampingkan sejenak kekecewaan kita terhadap kinerja DPR sekarang. Karena kita sebagai orang Indonesia, memiliki banyak hal yang bisa kita banggakan, Walau kita sering melupakan hal itu. Oleh karena itu saya sekarang sangat menikmati film anak-anak yang sangat luar biasa tentang dunia olahraga dan saya sangat merekomendasikannya kepada Anda : “garuda di dadaku” disutradarai oleh Ifan Ivansyah, dan “King”, disutradarai oleh Ari Sihasale. Keduanya sangat memberikan inspirasi , membangkitkan rasa kebanggaan terhadap Indonesia, melalui kerja keras dan pencapaian yang didapatnya.
Anda bisa membaca ulasannya dalam bahasa Inggris disini
Tapi jangan khawatir, seperti biasa saya akan memberikan juga ulasan tersebut dalam Bahasa Indonesia…
Trully Recommended!!!!...
Trailer Garuda di dadaku
Sinopsis
Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus. Terlalu mulukkah impian Bayu untuk menjadi pemain sepak bola yang hebat?
Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus. Terlalu mulukkah impian Bayu untuk menjadi pemain sepak bola yang hebat?
Ulasan
Film garapan rumah produksi Mizan kali ini adalah ‘Garuda Di Dadaku’ sebuah film drama yang dapat ditonton oleh anak kecil dan keluarga. Dimana film ini bertemakan olahraga sepakbola.
Jika dilihat dari kesuluruhan, maka film ‘Garuda Di Dadaku’ merupakan salah satu film terbaik yang ada di Indonesia. Pasalnya dalam film ini mampu membangkitkan semangat dan rasa nasionalisme bangsa.
Jika melihat genre drama yang diusungnya, maka film ini sangat berhasil dengan genre tersebut, karena sutradara, Ifa Isfansyah berhasil membuat emosi para penonton terbawa untuk semangat dan menggerakan rasa nasionalisme bangsa.
Sementara itu, dari sudut cerita film ini memberikan sesuatu yang baru bagi perfilman Indonesia. Pasalnya film ini merupakan film pertama yang menampilkan tema olahraga. Dalam arti film ini mampu menunjukan eksistensinya, dan tidak terbawa harus pasar Indonesia yang berisi film horor dan komedi dewasa, yang semakin hari semakin membosankan.
Tak hanya itu, film ini juga merupakan salah satu film anak-anak yang sangat jarak diproduksi di Indonesia. Sehingga film ini sangat cocok untuk para orangtua yang ingin membawa anak-anaknya menonton film dibioskop.
Bukan sekedar hanya yang pertama dan sesuatu yang baru, film ini pun memberikan sebuah pesan moral, arti sebuah semangat, mimpi, dan persahabatan yang harus saling mengisi agar dapat bergerak lebih maju. Dan yang terpenting, film ini juga memberikan tamparan bagi bangsa Indonesia yang saat ini dalam masa pemilihan presiden, agar rasa Nasionalisme terus tumbu atau Garuda tetap berada dalam dada para calon pemimpin bangsa.
trailer KING
ri Sihasale, aktor yang kini beralih profesi sebagai sutradara segera merilis film terbarunya, 'King'. Lewat filmnya tersebut, suami Nia Zulkarnaen itu mencoba menularkan nasionalisme kepada generasi muda.
'King' berkisah tentang Guntur, seorang bocah yang berusaha mewujudkan cita-citanya sebagai pemain bulu tangkis nasional. Guntur mengidolakan atlet bulu tangkis legendaris, Liem Swie King yang sering mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Inti pesan film ini adalah kerja keras harus dilakukan untuk mencapai sesuatu. Kita pun ingin kembali menularkan nasionalisme kepada anak-anak di Indonesia," ujar Ale saat ditemui di acara press screening 'King' di Planet Hollywood, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2009).
Sempat menjadi pertanyaan, kenapa Ari menampilkan sosok Liem Swie King bukan atlet bulu tangkis lain di film garapannya. Ari mengaku hal itu disebabkan karena kekagumannya terhadap sosok Liem yang rendah hati.
"Dia (Liem Swie King-red) juga sempat nanya kenapa dirinya dipilih bukan yang lainnya. Mendengar itu saya semakin kagum. Pelajaran yang saya dapat dari Liem semakin tinggi kita seharusnya semakin merendah," jelas Ari.
'King' pun diklaim sebagai film bertema bulu tangkis yang pertama di dunia. Ari mengungkapkan memang perlu mengangkat tema bulu tangkis karena olahraga itu merupakan tradisi Indonesia.
"Itu kan tradisi yang selalu menyumbang emas di dunia Internasional itu kan bulu tangkis," katanya.
Nuansa bulu tangkis di film tersebut semakin kental karena Ari dan Nia sengaja memilih atlet bulu tangkis asli, yaitu Rangga Raditya. Meskipun awalnya mereka sedikit mengalami kesulitan mengarahkan Rangga.
"Latar belakang dia atlet bukan aktor jadi masih malu-malu di depan kamera," ucap Nia.
Semakin penasaran kan? Saksikan saja 'King' di bioskop kesayangan Anda mulai 25 Juni mendatang!
0 komentar:
Posting Komentar