PT TELKOM go International!!!

PT Telkom mulai merencanakan ekspansinya ke negara-negara lain dalam rangka memuluskan niatnya untuk lebih dikenal di dunia internasional. kali ini saya akan mengumpulkan berita-berita mengenai PT yang go International.

Go INDONESIA!!!!



Telkom Ekspansi ke Timteng

INILAH.COM, Jakarta - PT Telekmunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berencana membentuk unit usaha patungan (join venture) dengan BUMN Iran di bidang telekomunikasi. Ini kiat memuluskan ekspansi ke Timur Tengah.

Komisaris Utama Telkom Tanri Abeng mengatakan, lewat pembentukan perusahaan patungan itu ekspansi bisnis perseroan ke kawasan Timteng, terutama Iran, bisa lebih mudah dilakukan. Total investasi Telkom di kawasan itu bisa mencapai US$ 500 juta.

Tanri mengakui, investasi ke Iran sebenarnya sangat sulit. Telkom bisa masuk ke negara itu dengan menggandeng BUMN setempat. Dengan cara itu, tentu, akan ada berbagai kemudahan. Tapi, ia belum menjelaskan nilai pembentukan perusahaan patungan itu. Yang jelas, kerja sama itu ditempuh lewat Telkom Internasional, anak perusahan Telkom.

Pembentukan perusahaan patungan itu adalah salah satu langkah Telkom dalam upaya ekspansi di Timteng. Sebelumnya, Telkom juga menyatakan akan mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di wilayah itu.

Tentang pendanaannya, BUMN telekomunikasi itu menjajaki bank lokal sebagai sumber. Guna menata struktur manajemen permodalan dalam rangka akuisisi dan berbagai ekspansi, Telkom telah menunjuk ABN Amro sebagai penasihat keuangan.

Sementara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) akhir pekan lalu, Telkom membagikan dividen 70% dari laba bersih tahun lalu. Rinciannya, 55% berupa dividen tunai dan selebihnya dividen spesial secara tunai.

Untuk dividen tunai, perseroan membagikan Rp 7,07 triliun, termasuk dividen interim yang dibagikan pada Desember 2007 senilai Rp 995,4 miliar. Untuk dividen spesial tunai, Telkom menyediakan Rp 1,93 triliun.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, perseroan akan menyimpan dana dari sisa pembayaran dividen untuk pengembangan usaha. Dana yang disimpan itu mencapai Rp 3,86 triliun.

Sepanjang tahun lalu, Telkom mencatat pendapatan Rp 27,7 triliun. Dari jumlah itu, Telkom membukukan laba bersih Rp 12,87 triliun.

Dalam RUPST, pemegang saham juga menerima surat pengunduran diri Komisaris Telkom Anggito Abimanyu. Tapi, pemegang saham akan memutuskan lebih lanjut dalam RUPSLB beberapa waktu mendatang.

Terkait rencana pembelian kembali (buy back) saham, pemegang saham telah mengizinkan jajaran manajemen melanjutkan aksi korporasi senilai Rp 3 triliun.

Perseroan menilai harga saham saat ini masih rendah dibandingkan nilai wajarnya. Melalui buy back III, diharapkan harga saham kembali terdongkrak. Menurut Rinaldi, saat ini terjadi keseimbangan pasar sehingga menyebabkan harga saham turun.

Telkom berencana mengalokasikan belanja modal (captial expenditure) US$ 2,5 miliar tahun ini. Dari jumlah itu, 40% berupa pinjaman bank.

"Ada sejumlah bank yang telah berminat. Sebagian besar adalah bank-bank milik pemerintah. Tapi, kami belum bisa menyampaikan nama-nama bank yang akan membiayai kami," tutur Rinaldi.

Khusus untuk pangsa seluler, Telkom melalui Telkomsel masih mendominasi pasar GSM di Indonesia. Mereka menguasai lebih dari 50% pasar seluler di Tanah Air. [I3]

Sumber di sini

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berharap menambah pundi-pundi dari bisnis pelayanan data. Kali ini, Telkom menjalin kerjasama dengan Orange Business Services, penyedia jasa layanan data kelas dunia yang berbasis di Prancis.

Dalam kerjasama tersebut, Orange mempercayakan Telkom sebagai penyedia layanan (provider) jaringan bagi ratusan pelanggannya yang ada di Indonesia. Kerjasama tersebut akan berlangsung selama lima tahun.

Telkom memperkirakan bisa meraup pendapatan Rp 45 miliar pada 2009 ini dari kerjasama ini. "Target itu bisa saja terlampaui, apabila kami mampu menjaring pelanggan baru Orange di Indonesia," ujar Slamet Riyadi, Vice President Enterprise Telkom di Jakarta, kemarin (13/4).

Slamet mengklaim bahwa kerjasama ini akan menguntungkan Telkom. Sebab, Telkom tidak perlu mengeluarkan banyak biaya operasional. "Selain itu kami mendapatkan pemasukan yang terbilang lumayan," katanya.

Nanti, anak usaha TLKM, yaitu Telkom Solution Business Partner bakal mengambil alih 232 jaringan pelanggan (sirkuit) dari PT Aplikanusa Lintasarta. Anak usaha Indosat itu adalah partner Orange di Indonesia sebelumnya.

Hingga kini, TLKM telah memindahkan setidaknya 120 sirkuit. Telkom menargetkan, pemindahan seluruh sirkuit ini selesai November 2009.

Slamet menambahkan, kerjasama ini akan memperluas jaringan bisnis Telkom di dunia internasional. Sebaliknya, para pelanggan Orange yang memiliki kantor pusat di Prancis atau Eropa bisa lebih mudah mengakses data di Indonesia. "Pertimbangan utama Orange memilih kami sebagai partner karena Telkom memiliki jaringan yang lebih luas," ujar Dadan Pramudia, Global Account Manager Telkom.

Sebelumnya, Telkom juga menjalin kerjasama dengan perusahaan data asing lain, seperti BT Infonet, Verizon dan AT&T. Dadan menambahkan, Telkom dapat memperoleh pendapatan rata-rata Rp 50 miliar per tahun dari ketiga kerjasama tersebut. "Ditambah kerjasama dengan Orange, kami menargetkan pendapatan hingga Rp 100 miliar pada tahun ini dari bisnis jaringan data," timpal Slamet

Ade Jun Panjaitan KONTAN

Sumber di sini

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Telekom Malaysia Berhad (TM) meneken kontrak pembangunan infrastruktur jaringan bersama. Nantinya, mungkin, kedua perusahaan halo-halo ini bakal membuat perusahaan patungan.

Telkom dan Telekom Malaysia menuangkan kerjasama itu dalam sebuah perjanjian bertajuk Strategic Partnership on Developing International Telecommunication Business. Kerjasama ini meliputi pengembangan bisnis layanan data (data service), infrastruktur, dan layanan suara (voice). "Selain itu, kedua perusahaan juga akan memperluas layanan data dan suara internasional, serta sistem kabel dan peluasan jaringan untuk Dumai Melaka Cable System (DMCS)," kata Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama Telkom kemarin (25/3).

Nilai investasi dalam kerjasama ini cukup besar. Khusus untuk membangun infrastruktur, setidaknya mereka butuh Rp 2 triliun. ”Ini hasil riset internal nilai bisnis selama lima tahun ke depan," ujar Rinaldi.

Kerjasama ini merupakan langkah awal untuk pengembangan kerjasama lainnya. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan, Telkom dan Telekom Malaysia akan membentuk perusahaan patungan. "Opsi itu dimungkinkan namun tergantung pembicaraan nanti," kata Rinaldi.

Group Chairman Officer Telekom Malaysia, Dato Adnan Rofiee menambahi, kerjasama DMCS memungkinkan kedua perusahaan memanfaatkan kapasitas dan infrastruktur di Hong Kong, Singapura, dan negara lain sebagai penyedia server dan pusat data. "Kami berharap, kerjasama ini bisa saling menguntungkan," ujarnya.

Selain menggarap kerjasama itu, Telkom juga fokus mencapai target tahun ini. Rinaldi bilang, meski pasar belum pulih, Telkom yakin bisa meraih pertumbuhan pendapatan 10%. "Target kami tahun ini konservatif, paling tidak single digit," katanya.

Meski hanya mematok target konservatif, Rinaldi juga yakin, Telkom masih dapat menguasai 45%-50% pasar telekomunikasi nasional. Ini berdasar ramalan Rinaldi bahwa penetrasi pasar telekomunikasi nasional dapat tembus 80% tahun ini. “Sebab, persaingan tarif antaroperator telah menurun,” ungkapnya.

Yudo Widiyanto KONTAN

Sumber di sini

Halo... Telkom Masuk Singapura

Berbekal kemampuannya sebagai raja di negeri sendiri, PT Telkom kini masuk ke Singapura. Niatnya menjadi raja di tingkat regional.
----------

Dominasi PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk masih tak bisa tergoyahkan. Di ajang seluler, Telkomsel mampu menguasai lebih dari 51% pangsa pasar. Di pasar layanan telepon tetap nirkabel (FWA), TelkomFlexi mendominasi hingga 59%. Tak berhenti sampai di situ. Dalam bisnis internet, Telkom juga menjadi jawara dengan lebih dari 50% pangsa pasar lewat Speedy.

Di tengah tren penurunan tarif layanan, PT Telkom yakin bisa tumbuh. Malah mereka kini melirik pasar regional. Menurut Rinaldi Firmansyah, 47 tahun, sang Direktur Utama Telkom, pihaknya telah membuka Telkom International yang berkantor di Singapura.

Berikut petikan wawancara wartawan GATRA Sulhan Syafi'i dengan Rinaldi di ruang kerjanya, di lantai VII gedung PT Telkom, Bandung, pekan terakhir bulan lalu.

Perkembangan layanan internet Speedy pada saat ini seperti apa?

Sangat menggembirakan. Kami bisa menguasai Jakarta dan berbagai kota besar di Tanah Air. Pada saat diluncurkan tahun 2006, jumlah pelanggannya hanya 92.000-an. Pada akhir 2007 naik menjadi 242.000-an. Target akhir tahun 2008, mencapai 400.000-an pelanggan. Kini kami siapkan kabel yang akan selesai pada pada kuartal kedua 2009. Ada kabel yang kami siapkan dari Hong Kong sehingga mempercepat akses internet.

Secepat apa layanan Speedy?

Nanti layanan internet kami akan sangat baik. Sebab, setelah NGN (Next Generation Network) kami luncurkan, April nanti, perilaku pengguna internet akan berubah. Selama ini, daya dukungnya baru kilo, nanti akan menjadi mega. Komunikasi sudah tidak menggunakan layanan luar lagi. Lingkarannya akan banyak ke dalam, karena selama ini baru 10% yang menggunakan ranah lokal. Nanti komunitas dan komunikasi di dalam makin banyak karena kecepatan internetnya makin tinggi.

Kalau dari sisi harga, apakah tarif Speedy akan turun?

Nah, ini juga trennya turun. Tapi kami enggan menurunkan ini secara drastis karena khawatir terjadi penurunan mutu layanan, mengingat jumlah pelanggan amat besar.

Usai migrasi frekuensi, bagaimana kesiapan TelkomFlexi bertempur di pasar?

Sukses. Pemindahan jalur ini bukan saja memberi layanan lebih baik pada pelanggan. Kami juga berhasil menambah pelanggan. Jadi, kalau di akhir 2006 jumlahnya 4,2 juta pelanggan, pada akhir 2007 mencapai 6,4 juta. Nah, setelah sukses pindah frekuensi, pada tahun ini kami bakal membangun 2.500 BTS di seluruh Indonesia. Targetnya akhir tahun ini menjadi 9,7 juta.

Apa dampak penurunan tarif telepon bagi Telkom?

Memang akan mengakibatkan turunnya pendapatan Telkom pada 2008. Namun jumlahnya tidak bakal besar. Diperkirakan hanya 2%-3%. Pendapatan dari interkoneksi itu mencapai 15% dari total income Telkom. Makanya, bakal ada penurunan, meski sedikit. Tapi penurunan pendapatan juga diimbangi dengan menurunnya biaya operasional. Jadi, tak terlalu jadi masalah.

Sebenarnya berapa besar pertumbuhan bisnis telekomunikasi yang dikategorikan sehat?

Pertumbuhan 12%-15% per tahun masih mengembirakan. Sebenarnya sebuah usaha telekomunikasi bisa meraup untung atau pertumbuhan lebih besar dari itu. Namun Telkom harus membangun sarana telekomunikasi di daerah terpencil. Ini butuh dana.

Siapkah Telkom menghilangkan citra jago kandang dengan go international?

Mengenai go international, Telkom memiliki moto ''to become the biggest infocom company in the region''. Jangan lupa, ini perusahaan infokom, bukan perusahaan seluler. Telkom sudah memiliki TII atau Telkom International yang berkantor di Singapura.

Selain TII, kami juga membeli 8% saham Saycom, Malaysia. Ini perusahaan outsourcing yang mengerjakan order di dunia telekomunikasi. Pekerjaan mereka mencakup Singapura dan India. Dengan adanya TII ini, Telkom sudah mewujudkan salah satu mimpi kami, yaitu menjadi the biggest infocom company in the region.

Layanan apa saja yang disediakan perusahaan infokom?

Kami menyediakan semua layanan komunikasi, seperti data dan servis komunikasi. Tapi bukan seperti IBM, ya, kami menyediakan jaringan kabel dan network untuk dipergunakan pihak lain.

Apa target Telkom dengan go international?

Keberadaan kami di luar itu baik untuk mengembangkan daya saing, karena harus kompetisi dengan perusahaan internasional. Ini baik untuk mengembangkan sumber daya manusia kami. Ini juga penting dan strategis karena pada saat kami mengembangkan pasar di nasional, kami juga sudah memiliki pengalaman di regional.

-----------G----------

0 komentar:

Posting Komentar